Kitabaru.com – Presiden Mahasiswa Imran Ghifari menyayangkan poin rekomendasi yang dihasilkan forum Silaturahmi Nasional IKAPTIQ berbau Politis.
Silaturahmi Nasional IKAPTIQ diadakan pada 10 Agustus 2024, agenda yang dilaksanakan di Syahida Inn, Tangerang Selatan itu dihadiri oleh beberapa alumni diantaranya Jazilul Fawaid, Masykuri Abdillah, Prof. Dr. Dede Rosyada dan Musni umar.
Agenda ini dihadiri oleh berbagai angkatan alumni PTIQ Jakarta, Imran selaku Presiden Mahasiswa menyayangkan jika forum silaturahmi tersebut harus diciderai oleh narasi-narasi berbau politik.
“Forum itu adalah forum yang sangat hangat, karena para alumni bisa bertegur sapa dengan teman semasa perkuliahan dulu, Ajang temu kangen seperti itu rasanya terlalu mahal jika harus disisipkan dengan agenda-agenda politis oleh segelintir orang, banyak para alumni yang hadir pada acara itu hanya untuk sekedar bersua dengan kawan lama, sayang kalau harus terklaim oleh segelintir orang” Ujar Imran dalam keterangannya.
Dalam salah satu poin hasil agenda tersebut adalah meminta untuk penyegaran kepemimpinan Universitas PTIQ Jakarta, para alumni menganggap bahwa kepemimpinan Rektor PTIQ sudah terlampau lama.
Presiden Mahasiswa PTIQ Jakarta Periode 2024-2025 tidak mau terlalu menanggapi terkait poin-poin tersebut, Imran menganggap bahwa itu adalah bagian dari hak para alumni.
“Terkait Jabatan rektor yang dianggap sudah lama saya tidak ingin terlalu jauh menanggapi, tapi saya fikir apa yang hari ini sudah berjalan di rektorat sudah berjalan dengan baik dan terkait periode yang terlalu lama pasti itu semua ada dasarnya” Tegas Imran.
“Saya berharap para alumni bukan hanya sekedar berbicara terkait pergantian kekuasaan, tapi ada yang lebih penting dari itu semua, yaitu kemajuan PTIQ Jakarta yang hari ini sudah bertransformasi menjadi Universitas berkat kerja keras Civitas Akademika yang harus kita apresiasi” Tutup Imran.