Kitabaru.com – Mewarisi kondisi ekonomi dan hubungan geopolitik pasca pemerintahan Jokowi, kini pemerintahan baru Indonesia berniat melanjutkan hubungan kerja sama ekonomi dengan negara-negara besar.
Terutama di tengah perkembangan geopolitik yang diprediksi akan kembali memanas. Terbaru, setelah kemenangan presiden terpilih Donald Trump di Amerika Serikat. Peta kerja sama ekonomi dan hegemoni China dengan negara-negara mitra dagangnya seperti Indonesia diperkirakan akan semakin bereratan.
Untuk menanggapi perang dagang yang berpotensi kembali terjadi dalam waktu dekat. Terkini, Presiden Prabowo dengan pemerintah China telah menandatangani kerja sama pendanaan bernilai lebih dari US$10 miliar yang mana di dalamnya termasuk mengenai pembiayaan program Makan Bergizi Gratis.
Bagaimana perkembangan hubungan ekonomi Indonesia dengan China selama ini, terutama dalam konteks perdagangan dan investasi? Seberapa besar kita bisa menimbang untung rugi hubungan kerja sama ekonomi antar kedua negara sampai sekarang? Dan yang terpenting, bagaimana implikasinya terhadap kondisi perekonomian Indonesia ke depan?
Untuk itu, Bright Institute mengundang saudara-saudara sekalian dalam Webinar yang akan dilaksanakan pada:
Hari: Selasa, 19 November 2024
Pukul: 16.00 – 17.00 WIB
Link Zoom: s.id/webinarbright
Meeting ID: 358 013 4564
Passcode: ekonomi
Demikian undangan ini kami sampaikan. Terima kasih banyak atas waktunya dan semoga berkenan untuk hadir.
Hormat kami,
Tim Bright Institute