Kitabaru, Manado, 7 Juli 2025 – Organisasi relawan pendukung Presiden Prabowo Subianto, Kabeh Sedulur Tamansiswa Indonesia (KSTI), mengecam pernyataan anggota DPRD Sulut dari Fraksi PDI-Perjuangan, Vonny Paat, yang dianggap telah melecehkan almarhumah Dora Sigar, ibu dari Presiden Prabowo Subianto.
Melalui Ketua Umum KSTI, organisasi ini menuntut Vonny Paat untuk segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas plesetan yang ia lontarkan dalam konferensi pers Fraksi PDI-P di DPRD Sulut pada Kamis (3/7/2025). Dalam acara itu, Vonny sempat menyebut bahwa akronim ODSK bisa diartikan sebagai “Oma Dora Sigar Kawanua”, yang menurutnya merupakan candaan.
“Pernyataan Bu Vonny sangat tidak pantas dan menyinggung perasaan keluarga besar relawan serta simpatisan Presiden Prabowo di seluruh Indonesia,” tegas Ketua Umum KSTI dalam keterangan persnya di Manado, Senin (7/7/2025). “Ibu Dora Sigar adalah sosok yang dihormati. Membawa-bawa nama beliau dalam konteks bercanda adalah bentuk pelecehan terhadap kehormatan keluarga Presiden.”
KSTI menilai bahwa Vonny Paat telah melampaui batas etika sebagai wakil rakyat. Organisasi ini juga mendukung pernyataan Julius Jems Tuuk yang lebih dulu mengecam pernyataan tersebut dan mendorong agar Badan Kehormatan DPRD Sulut segera memanggil Vonny Paat untuk dimintai klarifikasi.
“Kami tidak akan tinggal diam jika nama Presiden dan keluarganya dijadikan bahan lelucon politik,” lanjut pernyataan KSTI. “Kami menuntut permintaan maaf secara terbuka dari Bu Vonny Paat dalam waktu secepatnya.”
Sebagai organisasi relawan yang mengawal integritas dan martabat kepemimpinan Presiden Prabowo, KSTI menegaskan bahwa segala bentuk penghinaan atau upaya merendahkan simbol keluarga Presiden harus dilawan dengan tegas dan bermartabat. (red)