Analisis Kebijakan Tarif Trump: Dari Pandangan 1980an Hingga Strategi Geopolitik 2025

By Green Berryl

Finance, Opini73 Views
banner 468x60

Kitabaru.com – Kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump pada masa kepresidenannya yang kedua memiliki akar historis yang konsisten dengan pandangan-pandangannya sejak dekade 1980an. Eksplorasi mendalam terhadap hubungan antara kebijakan tarif Trump saat ini dengan pandangannya tentang pertahanan global dan beban ekonomi Amerika Serikat mengungkapkan strategi kompleks yang melibatkan baik dimensi ekonomi maupun geopolitik. Sejak awal 2025, Trump telah mengimplementasikan kebijakan tarif yang komprehensif terhadap berbagai negara, yang bertujuan tidak hanya untuk memperbaiki ketidakseimbangan perdagangan, tetapi juga sebagai instrumen untuk mencapai tujuan politik dan keamanan global.

## *Konsistensi Pandangan “America First” dari Masa ke Masa*

banner 336x280

### *Akar Historis Kebijakan Proteksionisme Trump*

Slogan “Make America Great Again” atau MAGA yang menjadi identitas politik Trump sebenarnya memiliki sejarah panjang dalam politik Amerika. Slogan ini pertama kali muncul dalam kampanye Ronald Reagan tahun 1980 saat ekonomi Amerika Serikat mengalami stagflasi[1]. Trump kemudian mengadopsi dan mendaftarkan slogan ini sebagai merek jasa pada tahun 2015, meskipun ia mengaku telah mencetuskannya pada November 2012 setelah kemenangan Barack Obama atas Mitt Romney[1].

Meskipun dalam hasil pencarian tidak ditemukan bukti spesifik tentang iklan Trump di New York Times pada 1980an, konsistensi pemikirannya tentang “America First” telah nampak sejak lama. Trump terkenal dengan pandangan nasionalismenya, dan ia secara terbuka mendukung pemerintahan yang populis dan neo-nasionalis[11]. Pandangan-pandangan ini sejalan dengan kritiknya terhadap sekutu-sekutu Amerika yang dianggap terlalu bergantung pada perlindungan militer AS tanpa memberikan kompensasi yang adil.

### *Kebijakan “America First” sebagai Landasan Strategi Tarif*

Kebijakan “America First” Trump memainkan peran kunci dalam perdagangan global, karena ia memanfaatkan tarif sebagai alat tawar-menawar untuk membuat negara lain mengikuti kehendaknya[2]. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dalam negeri, memperkuat pasar domestik, mengurangi ketergantungan pada negara asing, dan menempatkan Amerika pada posisi terdepan dalam persaingan ekonomi global[2].

## *Tarif sebagai Instrumen Multifungsi dalam Politik Trump*

### *Strategi Ekonomi melalui Tarif*

Trump menggunakan tarif untuk beberapa tujuan ekonomi yang saling terkait. Pertama, ia melihat tarif sebagai cara untuk membawa kembali produksi ke AS dan menciptakan lapangan kerja domestik. Kedua, tarif berfungsi sebagai alat untuk menyeimbangkan kembali apa yang ia klaim sebagai perdagangan yang tidak adil dan tidak seimbang[2].

Menariknya, Trump juga menganggap tarif sebagai sumber pendapatan federal. Ia membuat perkiraan bahwa tarif akan “membuat Amerika kaya kembali” dan bahkan memperkirakan dapat menghasilkan tambahan $300 miliar hingga $700 miliar per tahun[2]. Pendapatan ini dimaksudkan untuk membiayai pemotongan pajak bagi orang kaya dan perusahaan, termasuk rencana pemotongan pajak individu secara permanen[2].

### *Tarif sebagai Alat Diplomatik dan Geopolitik*

Selain fungsi ekonomi, Trump juga menggunakan tarif sebagai instrumen untuk mencapai tujuan diplomatik dan geopolitik. Hal ini terlihat jelas dalam sikapnya terhadap konflik Rusia-Ukraina. Pada Januari 2025, Trump mengancam Rusia dengan pengenaan “Pajak, Tarif, dan Sanksi tingkat tinggi” jika negara itu tidak sepakat mengakhiri perang di Ukraina[3].

“Jika kita tidak membuat kesepakatan, dan segera, saya tidak punya pilihan lain selain mengenakan Pajak, Tarif, dan Sanksi tingkat tinggi pada apa pun yang dijual oleh Rusia ke Amerika Serikat, dan berbagai negara peserta lainnya,” kata Trump dalam unggahan di Truth Social[3].

Menariknya, meskipun Trump mengancam Rusia dengan tarif, pada April 2025 ia mengecualikan Rusia dan Belarus dari daftar 185 negara yang dikenakan tarif baru, sementara Ukraina tidak dikecualikan[8]. Ini menunjukkan kompleksitas strategi diplomatik Trump yang menggunakan tarif sebagai alat tawar-menawar.

## *Perang Ukraina dan Strategi Tarif terhadap Eropa*

### *Mengapa Trump Ingin Mengakhiri Perang Ukraina*

Keinginan Trump untuk mengakhiri perang di Ukraina tampaknya memiliki beberapa motivasi. Pertama, ia mungkin melihat bahwa konflik berkepanjangan ini membebankan ekonomi global dan Amerika. Kedua, Trump telah lama mengkritisi negara-negara Eropa yang dianggapnya terlalu bergantung pada perlindungan militer AS tanpa memberikan kompensasi yang memadai.

Trump dikenal mengkritik sekutu NATO dan bahkan pernah secara pribadi menyarankan agar AS menarik diri dari NATO[11]. Pandangan ini sejalan dengan filosofi “America First”-nya, yang menganggap bahwa AS telah terlalu banyak berkorban untuk keamanan negara lain sementara kepentingan domestiknya terabaikan.

### *Ketegangan Perdagangan dengan Uni Eropa*

Pada awal April 2025, Trump menerapkan tarif universal 20% untuk hampir semua ekspor Eropa serta bea masuk 25% untuk mobil dan beberapa suku cadang mobil[4]. Langkah ini memicu ketegangan perdagangan lintas Atlantik, dengan Komisi Eropa yang membalas dengan tarif sebesar 25% terhadap berbagai produk AS[4].

Menurut Trump, “Uni Eropa telah sangat, sangat buruk terhadap kami. Mereka tidak menerima mobil kami, seperti halnya Jepang, mereka juga tidak menerima produk pertanian kami. Mereka nyaris tidak menerima apapun dari kami.”[4] Pernyataan ini menunjukkan bahwa Trump melihat adanya ketidakadilan dalam hubungan perdagangan AS-Eropa.

Ketegangan ini semakin meningkat ketika pada 9 April 2025, Uni Eropa menyetujui penetapan tarif kepada €21 miliar atau US$23,2 miliar komoditas Amerika Serikat, sebagai pembalasan atas bea masuk 25% yang diberlakukan Trump terhadap ekspor baja dan aluminium blok tersebut[9].

### *Keterkaitan Keamanan dan Tarif dalam Konteks Eropa*

Dalam pernyataannya, Trump juga menyebut bahwa defisit perdagangan antara AS dan Eropa bisa “segera menghilang” jika negara-negara Eropa bersedia membeli energi dari Amerika Serikat[4]. Ini menunjukkan bahwa Trump melihat adanya hubungan antara ketergantungan Eropa pada energi Rusia, keterlibatan AS dalam konflik Ukraina, dan ketidakseimbangan perdagangan.

Trump tampaknya ingin Uni Eropa mengambil tanggung jawab lebih besar atas keamanannya sendiri dan sekaligus membuka pasar mereka untuk produk AS, termasuk energi. Dengan menerapkan tarif tinggi, ia memberikan insentif bagi Eropa untuk menegosiasikan ulang baik hubungan keamanan maupun perdagangan dengan AS.

## *Dampak Global Kebijakan Tarif Trump*

### *Reaksi Internasional terhadap Kebijakan Tarif*

Kebijakan tarif yang dikeluarkan Trump pada awal April 2025 mengundang reaksi keras dari para pemimpin dunia. Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, dan Jubir Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, meminta AS membatalkan kebijakan tersebut[12].

Sementara itu, Uni Eropa tidak hanya membalas dengan tarif, tetapi juga mengambil langkah-langkah lain untuk melindungi industri dalam negerinya. Pada 1 April 2025, UE memperketat perlindungan impor baja dengan mengurangi kuota impor sebesar 15%[4].

### *Dampak pada Ekonomi Indonesia*

Indonesia juga tidak luput dari dampak kebijakan tarif Trump. Berdasarkan pengumuman pada awal April 2025, Indonesia dikenakan tarif sebesar 32%[7]. Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi mewanti-wanti dampak kebijakan Trump tersebut bagi perekonomian Indonesia, yang berpotensi melemahkan rupiah hingga mendekati Rp17.000 per dolar AS dan menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)[7].

## *Kesimpulan: Kontinuitas Visi “America First” dari Era 1980an hingga 2025*

Meskipun tidak ada konfirmasi spesifik tentang iklan yang dipasang Trump di New York Times pada 1980an, namun terdapat konsistensi yang jelas dalam pandangan “America First”-nya dari masa ke masa. Kebijakan tarif yang diterapkan Trump pada 2025 merupakan manifestasi dari pandangan bahwa Amerika telah terlalu lama menanggung beban keamanan global tanpa mendapatkan keuntungan ekonomi yang sepadan.

Tarif berfungsi tidak hanya sebagai instrumen ekonomi untuk melindungi industri dalam negeri dan mengurangi defisit perdagangan, tetapi juga sebagai alat diplomatik untuk mencapai tujuan geopolitik seperti mengakhiri perang di Ukraina dan mendorong Eropa untuk mengambil tanggung jawab lebih besar atas keamanannya sendiri.

Pendekatan Trump yang agresif dalam penerapan tarif menunjukkan keyakinannya bahwa Amerika harus menempuh jalur unilateral untuk melindungi kepentingannya, sebuah pandangan yang tampaknya telah ia pegang sejak era 1980an. Namun, reaksi global terhadap kebijakan ini menunjukkan bahwa pendekatan “America First” yang terlalu agresif dapat memicu perang dagang dan memperburuk ketegangan diplomatik, yang pada akhirnya mungkin kontraproduktif bagi kepentingan Amerika sendiri dalam jangka panjang.

Citations:
[1] Make America Great Again – Wikipedia bahasa Indonesia … https://id.wikipedia.org/wiki/Make_America_Great_Again
[2] Apakah perang tarif Trump membentuk kembali ekonomi global? https://www.zonasatunews.com/ekonomi-bisnis/analisis-apakah-perang-tarif-trump-membentuk-kembali-ekonomi-global/
[3] Donald Trump Ancam Rusia Jika Tak Akhiri Perang dengan Ukraina https://www.tempo.co/internasional/donald-trump-ancam-rusia-jika-tak-akhiri-perang-dengan-ukraina–1197899
[4] Eropa Mulai Melawan, Siapkan Tarif Balasan 25% kepada Amerika … https://www.cnbcindonesia.com/news/20250408055044-4-624066/eropa-mulai-melawan-siapkan-tarif-balasan-25-kepada-amerika-serikat
[5] Dari Piano Casablanca hingga Perang Dagang – Historia https://historia.id/amp/ekonomi/articles/dari-piano-casablanca-hingga-perang-dagang-vJwAy
[6] Exonerated Central Park Five man lampoons Trump ad – BBC https://www.bbc.com/news/world-us-canada-65197862
[7] Trump Umumkan Tarif Impor, IHSG dan Rupiah Potensi Terancam https://www.dw.com/id/trump-umumkan-tarif-impor-ihsg-dan-rupiah-potensi-terancam/a-72122237
[8] Mengapa Rusia dan Belarusia Luput dari Tarif Baru Trump? https://news.detik.com/dw/d-7858665/mengapa-rusia-dan-belarusia-luput-dari-tarif-baru-trump
[9] Uni Eropa Balas Tarif Impor Logam Donald Trump – Market https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/67969/uni-eropa-balas-tarif-impor-logam-donald-trump
[10] Konsumen AS Susah Lepas dari ”Virus China” (I) – Kompas.id https://www.kompas.id/baca/internasional/2018/09/25/konsumen-as-susah-lepas-dari-virus-china-i
[11] Donald Trump – P2K Stekom https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Donald_Trump
[12] Pemimpin Dunia Minta Trump Batalkan Tarif Impor [Prioritas … https://www.youtube.com/watch?v=QljSbnkO1BI
[13] Sejarah Perang Dagang Trump, Ternyata Ide Sudah Ada Sejak 1987 https://www.tempo.co/ekonomi/sejarah-perang-dagang-trump-ternyata-ide-sudah-ada-sejak-1987-1228658
[14] Kenapa Indonesia Terkena Tarif Impor Donald Trump? – Tempo.co https://www.tempo.co/ekonomi/kenapa-indonesia-terkena-tarif-impor-donald-trump–1228629
[15] Trump Tunda Tarif ke Puluhan Negara Selama 90 Hari, Kecuali China https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250410074226-532-1217306/trump-tunda-tarif-ke-puluhan-negara-selama-90-hari-kecuali-china
[16] Uni Eropa Sepakat Balas Tarif Impor AS ala Trump – Liputan6.com https://www.liputan6.com/bisnis/read/5989911/uni-eropa-sepakat-balas-tarif-impor-as-ala-trump
[17] The New York Times – P2K Stekom https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/The_New_York_Times
[18] Rumus Apa yang Dipakai Trump Menerapkan Tarif ke Negara Lain? https://news.detik.com/bbc-world/d-7856343/rumus-apa-yang-dipakai-trump-menerapkan-tarif-ke-negara-lain
[19] Negosiasi yang Tidak Adil bagi Ukraina – Kompas.id https://www.kompas.id/artikel/negosiasi-yang-tidak-adil-bagi-ukraina
[20] UE: Siapkan Tarif Balasan, “Trump yang Duluan” – DW – 10.04.2025 https://www.dw.com/id/ue-siap-balas-dendam-atas-tarif-trump/a-72194815
[21] Ide Gila Perang Dagang Trump Ternyata Sudah Dirancang Sejak … https://www.aslinews.id/ekonomi/981153548/ide-gila-perang-dagang-trump-ternyata-sudah-dirancang-sejak-1987
[22] Tarif Trump Ternyata Tidak Benar-benar Resiprokal? – DW https://www.dw.com/id/mengapa-tarif-resiprokal-trump-sebenarnya-tidak-resiprokal/a-72180003
[23] Ternyata Ini Alasan Trump Tidak Kenakan Tarif pada Rusia https://international.sindonews.com/read/1552139/42/ternyata-ini-alasan-trump-tidak-kenakan-tarif-pada-rusia-1743977050
[24] Trump Tunda Tarif Impor 90 Hari, Begini Respons Dunia dan … https://news.detik.com/dw/d-7862578/trump-tunda-tarif-impor-90-hari-begini-respons-dunia-dan-indonesia
[25] Trump’s Love for Tariffs Began in Japan’s ’80s Boom https://www.nytimes.com/2019/05/15/us/politics/china-trade-donald-trump.html
[26] Tariffs News Highlights: Tariffs Send Wall Street Tumbling to Worst … https://www.nytimes.com/live/2025/04/03/business/trump-tariffs
[27] Layanan Premier | OCBC https://www.ocbc.id/id/individu/premier/layanan-premier/wealth-solution
[28] [PDF] Buku Tata Kelola Penanganan COVID-19 di Indonesia https://hpu.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/1261/2020/05/Buku-Tata-Kelola-Penanganan-COVID-19-di-Indonesia.pdf
[29] Korea Utara Belum Juga Bersuara Soal Tentara AS yang Melintasi … https://www.tempo.co/internasional/korea-utara-belum-juga-bersuara-soal-tentara-as-yang-melintasi-perbatasannya-164836

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *