Aktivis 98 Haris Rusly Moti: Rekonsiliasi dan Agenda Pro Rakya
Kitabaru.com, Jakarta – Tokoh eksponen Gerakan Mahasiswa 1998, Haris Rusly Moti, menyerukan pentingnya rekonsiliasi nasional menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Dalam pernyataannya, Haris berharap agar empat tokoh nasional—Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Joko Widodo, dan Presiden Prabowo Subianto—dapat tampil rukun dan bersatu di hadapan publik sebagai simbol pemulihan persatuan bangsa pasca-Pilpres 2024.
“Ratusan juta mata ingin melihat Ibu Mega, Pak SBY, dan Pak Jokowi yang dipimpin Pak Prabowo dapat bergandengan tangan,” ujar Haris dalam wawancara dengan Warta Kota, Kamis (7/8/2025). Ia menilai momen ini krusial dalam mengakhiri warisan panjang polarisasi politik yang membelah rakyat Indonesia selama dua dekade terakhir.
Langkah-langkah konkret Presiden Prabowo seperti pemberian abolisi terhadap Thomas Lembong dan amnesti kepada Hasto Kristiyanto serta tokoh-tokoh lain yang sebelumnya terjerat kasus politik, menurut Haris, menunjukkan upaya serius rekonsiliasi. “Sebagaimana disampaikan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, abolisi dan amnesti ini bukan untuk menang atau mengalahkan pihak tertentu, melainkan memulihkan persaudaraan bangsa,” tegasnya.
Haris juga menekankan pentingnya teladan dari elite politik. Ia menyebut bahwa rakyat Indonesia sangat patronistik—cenderung meniru sikap para pemimpinnya. “Jika pemimpinnya rukun, rakyat pun akan mudah bersatu,” ujar mantan Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD) ini.
Haris Rusly Moti Sudah Saatnya Masuk Kabinet: Aktivis Pro Rakyat dan Pejuang Demokrasi
Menanggapi pernyataan Haris Rusly, Ketua Umum Kabeh Sedulur Tamansiswa Indonesia, Indria Febriansyah, menyatakan dukungan agar Haris dilibatkan dalam kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Sudah saatnya Haris Rusly Moti masuk kabinet. Aktivis kawakan ini lahir dari perjuangan dan penderitaan rakyat. Ia sudah semestinya menjadi bagian dari pemegang kebijakan dalam sektor yang menyangkut hajat hidup orang banyak,” ujar Indria dalam pernyataan tertulis, Kamis (7/8/2025).
Indria menilai Haris Rusly memiliki kapasitas ideologis dan pengalaman sosial-politik yang jauh lebih kuat dibanding beberapa menteri saat ini yang tidak memiliki gagasan revolusioner. “Kami menilai beliau jauh lebih layak dibanding sejumlah menteri yang tidak memiliki visi kerakyatan dalam pengembangan Asta Cita Presiden Prabowo.”
Menurut Indria, Haris akan menjadi jembatan penting antara rakyat dan pemerintah, serta mampu merancang program-program transformatif yang berpihak pada masyarakat kecil. “Saya yakin, jika diberi amanah, Pak Haris Rusly akan menghadirkan program-program yang pro rakyat dan strategis,” tegasnya.
Relevansi Haris Rusly Moti dalam Kabinet
Haris Rusly Moti dikenal sebagai aktivis intelektual kritis yang konsisten menyuarakan isu-isu kerakyatan, anti-neoliberalisme, dan penguatan ekonomi nasional. Gagasannya tercermin dalam berbagai tulisan dan pernyataan publiknya, yang menyerukan reforma agraria sejati, nasionalisasi sumber daya alam, dan transformasi struktural ekonomi.
Dalam lanskap politik saat ini, kehadiran tokoh seperti Haris dinilai penting untuk mendukung agenda Asta Cita Presiden Prabowo yang mencakup penguatan ketahanan pangan, energi, dan pemberdayaan ekonomi rakyat.
Dr. Sulfikar Amir, sosiolog politik dari NTU Singapura, dalam jurnalnya “The Politics of Reconciliation in Post-Authoritarian Regimes” (2022), menekankan bahwa keberhasilan rekonsiliasi tidak hanya ditentukan oleh simbol politik, tetapi juga oleh pelibatan tokoh-tokoh kunci dari berbagai spektrum politik ke dalam pengambilan kebijakan.
Dengan demikian, ajakan untuk melibatkan Haris Rusly dalam kabinet bukan hanya soal kompensasi moral bagi aktivis 98, tetapi merupakan langkah strategis dalam membangun kembali kepercayaan publik terhadap agenda transformatif pemerintah.
Momen Historis untuk Persatuan dan Akselerasi Perubahan
Peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2025 bukan sekadar seremonial, tetapi momentum historis untuk menandai era baru rekonsiliasi nasional. Inisiatif Presiden Prabowo untuk merangkul semua pihak, termasuk rival-rival politik dan tokoh-tokoh kritis, membuka jalan bagi Indonesia yang lebih damai dan kuat secara sosial-politik.
Dalam semangat itu, pelibatan tokoh-tokoh rakyat seperti Haris Rusly Moti dalam kabinet akan memperkuat legitimasi moral pemerintahan dan memperluas basis sosial untuk melaksanakan program strategis nasional secara inklusif dan berkelanjutan.