Kitabaru.com, Jakarta – Untuk pertama kalinya dalam sejarah modern Indonesia, Presiden Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto menghadiri langsung peringatan Hari Buruh Internasional di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Acara yang berlangsung meriah dan penuh antusiasme ini dihadiri sekitar 170 ribu buruh dari seluruh Indonesia, dengan pengawalan ketat aparat keamanan dan logistik yang tertata rapi.
Presiden Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB dan disambut dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta pembacaan doa. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari sejumlah pimpinan serikat buruh nasional dan internasional, seperti Shoya Yoshida (Sekjend Serikat Buruh se-Dunia), Elly Rosita (Presiden KSBSI), Jumhur Hidayat (Ketum KSPSI), Andi Gani (Presiden KSPSI), dan Said Iqbal (Presiden KSPI). Puncak acara ditandai dengan pidato kebangsaan dari Presiden Prabowo Subianto yang disambut gegap gempita para buruh.
Ketua Umum Kabeh Sedulur Tamansiswa Indonesia sekaligus Sekjen Ikatan Relawan Merah Putih Prabowo se-Indonesia, Indria Febriansyah, menyatakan rasa bangga dan syukur atas kehadiran langsung Presiden dalam peringatan Hari Buruh ini.
“Ini bukan hanya sejarah, ini adalah bukti bahwa Presiden Prabowo Subianto adalah sosok pemimpin sosialis populis yang benar-benar peduli terhadap rakyat. Kehadiran beliau di tengah-tengah buruh adalah bukti keberpihakan yang nyata terhadap perjuangan kaum pekerja,” ujar Indria.
Dalam kesempatan tersebut, panitia juga membagikan makan siang gratis, air minum, dan bandana yang membedakan identitas tiap kelompok buruh. Sebanyak 3.000 bus digunakan untuk mengangkut peserta, dengan pengawalan dari Polres masing-masing daerah. Acara dimeriahkan oleh penampilan Band TIPE-X, WALI, serta hiburan dangdut dari Dirlantas Polri.
Indria Febriansyah juga berharap agar dari peringatan ini akan lahir kebijakan baru yang lebih berpihak pada buruh. “Semoga dari momentum ini akan terbit Undang-Undang baru pengganti Omnibus Law yang lebih baik dan manusiawi, sebagaimana diberi waktu oleh Mahkamah Konstitusi dua tahun, dan kini tinggal satu tahun lagi,” tambahnya.
Dengan pengamanan lebih dari 5.000 personel gabungan TNI-Polri serta Paspampres, acara berjalan tertib dan aman. Ini menjadi tonggak sejarah baru bagi gerakan buruh nasional dan menandai era baru relasi negara dengan rakyat pekerja.